Pages

Friday, August 21, 2009

Subuh Ramadhan

Di subuh ini
Kurenung ufuk timur
Tiada mega
Tiada jua jalur merah
Yang ada
Hanya selendang kabus
Di latar langit
Menyembunyikan sang mentari
Yang berselindung malu
Mempamerkan cahayanya

Subuh ini
Bukan subuh biasa
Subuh ini subuh yang kurindu
Setelah ia pernah pergi
Meninggalkan bersama janji
Untuk bertemu lagi

Dalam melakar sebuah harapan
Sepenuh harap aku menantimu
Ya Ramadhan
Biarpun hadirmu hanya sekali ini
Inginku selalu menghayatimu
Merebut apa yang kau miliki
Apa yang kau adanya

Subuh ini
Semoga menjadi saksi
Pada sebuah ubudiyyah
Insan bernafas hamba
Untuk Ilahnya...

Al-misk uiam

No comments:

Post a Comment