Pages

Wednesday, August 19, 2009

Jadikan Lemon minuman yang manis

Jika anda diberi segelas air lemon yang masam, adakah anda meneguknya terus, atau membuangnya begitu sahaja? Ataukah anda mengambil alternatif lain supaya lemon yang masam itu tidak perlu dibazirkan?

Begitulah kiasan tentang hakikat hidup. Terkadang hidup kita melalui saat-saat sukar, ada yang ditimpa ujian yang pelbagai berupa kesakitan, seksaan, kematian dan kesengsaraan. Namun, pernahkah kita berfikir untuk mengambil dan mengubahnya menjadi sesuatu yang manis dan indah dalam hidup. Mari kita lihat kisah-kisah yang disimpulkan dalam sejarah salafussoleh.

1- Ketika Rasulullah s.a.w. diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah.

2- Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab.

3- Ibnu Taimiyyah pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya.

4- Ketika Ibnul-Atsir dipecat dari jabatannya, ia berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul Ushul dan an-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits.

5- Demikian halnya dengan Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karena itu
ia menguasai qiraah sab'ah.

6- Malik ibn ar-Raib adalah penderita satu penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair yang sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman Abbasiyah.

7- Ketika semua anak Abi Dzuaib al-Hudzali mati meninggalkannya seorang diri, ia jusetru mampu menciptakan nyanyian-nyanyian puitis yang mampu membekam mulut zaman, membuat setiap pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan saat mendengarnya kembali.

8- Dan begitu juga as-Syahid sayyid Qutb dipenjarakan, namun dipenjara itulah beliau dapat menyiapkan kitab Tafsir fi Zilal al-Quran yang menjadi buah tangan ilmu buat para penuntut ilmu.

9-As-Sarakhsi pernah dikurung di dasar sumur selama bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang buku sebanyak dua puluh jilid.

Setelah melihat sebahagian kisah penderitaan ulama’-ulama’, sedarkah kita bahawa mereka menukarkan keperitan dan kesusahan dengan sesuatu yang boleh menjadikan ia manis. Begitulah kiasannya apabila diberi air lemon yang masam, maka tambahkan gula di dalamnya supaya kita boleh ambilnya sebagai manfaat menghilangkan kehausan. Ketika temanmu memberikan ular, maka ambillah kulitnya untuk diambil manfaat.

Setiap perkara yang menyedihkan dan menyulitkan jangan diteruskan dengan kesedihan dan kemurungan yang berpanjangan, berbuatlah sesuatu untuk menukarkan kepahitan menjadi sesuatu yang manis untuk dihirup dalam kehidupan.



“ Selepas Kesusahan Pasti ada Kemudahan”...



Rujukan:
Buku : La Tahzan
Tulisan : Dr Aidh al-Qarni

No comments:

Post a Comment